Ini curhat.
Gue gerah banget sama orang-orang yang ngatain golput.
Ada yang bilang "golput itu hina".
Ada yang bilang "yang golput ngga boleh complain soal negara sampai 5 tahun ke depan."
Ada yang bilang "yang golput membiarkan caleg-caleg tukang korup dan tukang molor terpilih."
Ada yang bilang "golput itu menyia-nyiakan sumber daya alam ya dipake sebagai kertas pemilu, jadinya kan mubazir."
Mind you,
Memilih untuk tidak memilih juga merupakan suatu pilihan.
Menjadi golput adalah hak seseorang.
Who the heck are you to judge?
Mau golput atau ngga, kembali ke pribadi masing-masing. Kembali ke hati nurani masing-masing. Ketika hati nurani seseorang mengatakan, "jangan milih", karena tidak yakin dengan kualitas caleg yang tentu saja tidak berbanding lurus dengan kuantitas, maka orang tersebut tentu tidak memilih.
Itu sudah haknya, itu pilihannya.
Who the heck are you to say bahwa golput itu hina?
Siapa bilang golput ngga boleh complain soal negara sampai 5 tahun ke depan? Negara juga dibangun dari duit orang yang golput! Lo kira orang golput ngga bayar pajak? Hanya karena dia golput, it doesn't mean dia ngga boleh complain soal negara sampai 5 tahun ke depan! Though dia golput, dia masih WNI, yang berhak mendapatkan penghidupan layak! Apalagi dia bayar pajak! Klo dia ngga mendapatkan penghidupan layak, dia berhak untuk complain! Baca sana UUD 1945!
"Golput membiarkan caleg-caleg tukang korup dan tukang tidur terpilih."
Alright, emang yang ngga golput udah pasti memilih yang bukan tukang korup dan tukang tidur?
Emang ada jaminannya?
Tau darimana?
Gelar bukan segalanya.
Selama ini, caleg berkampanye hanya menunjukkan sisi bagus dirinya, tanpa menunjukkan sisi gelapnya.
Segitu yakinnya kah orang-orang yang tidak golput bahwa mereka telah memilih orang-orang yang bukan tukang korup dan bukan tukang tidur?
Sekali lagi, EMANG ADA JAMINANNYA?
Golput menyia-nyiakan sumber daya alam yang dijadikan kertas pemilu? Menuduh golput mubazir? This is the best joke of the week!!!! Kenapa golput yang disalahkan? Sejak awal, KPU YANG SALAH DAN GREEN PEACE TIDAK BERTINDAK !! Gue tau bahwa ukuran kertas pemilu itu enormous dan tebal. Itu bener-bener menghabiskan sumber daya alam. Lantas, golput yang disalahkan? Dari awal, salah siapaaaaa? Gue tanya sekarang, salah siapaaaa???
Yang selama ini di mall dan di jalan selalu minta donasi buat melestarikan alam emang bertindak? Mana? Mana? Ngga kedengeran... Green Peace ngga berbuat apa-apa..
Golput atau tidak, kembali ke diri masing-masing.. Yang milih mbok ya ngga usah songong, ngata-ngatain yang golput.. Toh yang golput juga pada adem ayem, molor, ngga mempedulikan panggilan ke TPS..
Golput atau tidak, itu hak seseorang..
Menjadi golput juga merupakan pilihan..
Putih itu bersih.
Oh ya, one more thing, dua hari lalu sepupu gue nanya,
" Kak, emang ada aturan bahwa golput itu haram ya? "
Gue tanya balik ke dia, " Menurut kamu aturan itu gmana? "
Dia menjawab, " Hahahaha.. Menurutku itu ngga logis... Apa banget.. "
Gue nyengir dan bilang, " Bagus klo kamu udah bisa membedakan mana yang logis dan mana yang ngga logis.. Itu emang aturan goblok.. "
Come on, we're not a country which is led by some so-called religious old men who doesn't even know what a lap dance is.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
iya kak, sama gw juga gedek bgt kalo ada yg bilang golput haram, lah kalo kita ga tau milih siapa dan ternyata yg kita pilih nyata nya busuk, ya lebih baik golput kan hahaha tapi terpaksa kmaren ga jadi golput, kak val tetep ga milih?
sebenernya sih bukan haram ya.
kalo haram kesannya dilarang bgt.
tp golput itu ga menyelesaikan masalah.
masa sih dari sekian banyak caleg, semuanya jelek?
pastinya ada dong beberapa caleg yg baik, yang layak.
nah, masalahnya kita tau gak caleg yg layak itu yg mana?
kalo kita gak tau, kenapa kita gak cari tau.
biasanya orang2 jawab "males ah, calegnya kebanyakan"
nah, biasanya disitulah letak ketidakpedulian orang2.
jadi saya setuju bahwa golput=tidakpeduli.
it's just my opinion.
gw setuju banget sama lo val!
btw yg tentang golput haram, gw pernah denger, itu haram kalo kita tau ada calon yg bagus & berpotensi tp malah ga dipilih..
masalahnya tau drmn kita kalo seorang calon itu bnr2 bagus&berkualitas? sejauh mana kita bisa nitipin amanah&kepercayaan ke mreka? pada bikin poster kampanye aja setengah hati, ga mutu, cuma nyampah doang.
just like what u think, itu hak seseorang dong untuk ga milih ketika hati nurani mengatakan, "jangan milih" karena ga yakin sama kualitas caleg yang tentu saja tidak berbanding lurus dengan kuantitas, rite?
Post a Comment