Tuesday, December 2, 2008

Meniru Buku yang Sangat Laku dengan Harapan Akan Menjadi Laku Juga

Gue rasa kalian sudah baca, atau setidaknya tahu, tentang buku The Secret karangan Rhonda Byrne.

Jangan berharap gue akan menulis sinopsis buku tersebut. Blog ini bukan untuk mengulas buku.

Apa yang akan gue bahas adalah dampak buku tersebut terhadap dunia penerbitan di Indonesia.

Gue rasa kalian ingat, atau setidaknya tahu, cover depan buku The Secret.

Nah, sesudah buku tersebut terbit, BANYAAAAAAAAAAAKKKKKK sekali buku lain yang terbit dengan cover yang mirip.
Bahkan, judulnya mirip.
In fact...judulnya cukup mengambil judul The Secret itu sendiri.

Misalnya :
The Secret of Al Qur'an
The Secret of Ikhlas
The Secret of ..........
dst
dst

Satu komentar dari gue : M E N Y E D I H K A N.

Hal ini menguatkan fakta bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa dengan mental fotokopi.

Emang penulis-penulis tersebut ngga punya konsep lain untuk design dan judul buku? Kenapa sih ngga meng-create something new yang fresh from their own brains? Kenapa harus mengikuti karya orang lain sih?

Duh, menyedihkan. Memalukan. Sangat tidak kreatif.

Ngga percaya? Sana pergi ke toko buku, cari sendiri berapa banyak buku yang cover depannya mirip dengan The Secret karangan Rhonda Byrne. Cari berapa banyak buku yang judulnya pake kata "The Secret".

Salah satu mata kuliah di universitas gue mengharuskan para mahasiswanya untuk bekerja dalam kelompok. Setiap kelompok diberikan satu pemicu masalah yang sama, lalu setiap kelompok diharuskan membuat definisi masalah dari permasalahan yang ingin mereka angkat dengan syarat definisi masalah tersebut harus tetap ada kaitannya dengan pemicu.
Selama hampir satu semester, gue tidak pernah melihat kelompok-kelompok yang ada di kelas gue mengangkat satu permasalahan yang sama.
Dengan adanya banyak kepala, otomatis banyak ide kreatif bermunculan, itulah yang menimbulkan keragaman.

Dengan adanya banyak penulis, seharusnya ada banyak konsep design buku, ada banyak konsep judul buku.
Mungkin mereka tidak kreatif. Mungkin juga mereka hanya memikirkan keuntungan penjualan buku milik mereka sehingga mereka meniru buku yang sangat laku dengan harapan buku mereka akan menjadi laku juga.

Duh, bangsaku..........

3 comments:

Anonymous said...

seperti hal di film, satu tema sukses ya udah deh film-film dengan tema serupa bermunculan.

tidak kreatif tapi nyatanya LAKU Val, jadi memang bukan mengasah kreatifitas yang dicari, tapi mengeruk uang sebanyak-banyaknya yang mereka cari

memang sangat menyedihkan

harunsaurus said...

well, gerbong gak akan pernah jadi lokomotif...

Anonymous said...

menurut gua, the secret lah yg fotokopi. krn semua isinya itu ada di kitab suci kita masing2...