Tuesday, April 28, 2009

Rasa Takut.

Beberapa waktu lalu gue kenalan dengan seseorang at my age.
Our very first conversation was...less than sweet.

Jadi gini, seseorang itu diberikan sebuah tantangan berupa tanggung jawab yang ngga bisa dibilang kecil. Dia mengiyakan tanggung jawab itu, tapi dengan dipenuhi ketakutan.
This is the very first time dia mendapat tanggung jawab sebesar itu, dia takut akan melakukan kesalahan yang kemudian menyulitkan yang lain. Katanya lagi, dia takut akan keteteran dan kecapekan karena staminanya ngga kuat. Lalu dia terus bercerita bahwa dia takut ini, takut itu, blah blah blah...

Lalu, seorang teman bertanya pada gue,
"Ada saran, Val, enaknya gimana?"

Gue, dengan entengnya bilang, "Yang gue tangkep adalah lo itu takut ini, takut itu. Lo banyak takutnya. Jangan tarik ketakutan akan sesuatu yang ngga pasti dong. Cuek aja. Hajar bleh aja. Jalanin aja, ntar juga bisa dengan sendirinya."

Gue tidak berhenti sampai disitu.
"Lo takut karena baru pertama kali jadi PJ (Penanggung Jawab) acara gede? Bukankah selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu? "

Sesudahnya, gue mikir.
Gue sama sekali ngga manis.
Gue ngomong (terlalu) straight to the point, sepertinya.
Instead of menenangkan dia, gue langsung menembak ke permasalahannya, dengan gaya ngomong gue yang enteng dan cenderung tanpa tedeng aling-aling.

Dan semua pikiran itu beterbangan di dalam kepala gue tepat ketika gue melihat dia memutar bola matanya lalu menghela nafas dan bilang "Oke.."

Gue percaya bahwa manusia pada dasarnya menyukai tantangan. Jadi, klo gue diberikan tantangan, gue cenderung untuk menjawab tantangan tersebut. Adalah ngga fair klo gue memposisikan diri gue di dia, karena pada dasarnya memang karakter tiap orang beda-beda. Tapi yah..tidak ada yang salah dengan berusaha untuk tidak menarik ketakutan-ketakutan akan sesuatu yang ngga pasti kan?

Moral of the story : Jangan tarik ketakutan akan sesuatu yang ngga pasti.

No comments: