Wednesday, April 1, 2009

Stop Faking It As If They Were Good!

Alright, here's the thing.

As we all know, band indie di Jakarta sekarang lagi menjamur.
Bagi yang ngga tau, silakan lihat di Myspace berapa banyak band Indonesia yang ada.
Alirannya bervariasi : southern-rock, hardcore, grindcore, powerpop, screamo, you name it.
Sayangnya, belum ada yang namanya dangdutcore atau campursaricore.
Oh, well, I'm not gonna talk about that, actually..

Nah!
Dengan menjamurnya band indie, mungkin banyak orang bilang "bagus dong, berarti dunia musik kita maju.."
Tapi..
Apa iya?

Mengutip omongan Ixan dari band Failing Forward di http://blogs.myspace.com/index.cfm?fuseaction=blog.view&friendID=51100307&blogID=465386928 mengenai indie scene di Jakarta yg mulai berkurang kualitasnya :
-(tidak) Tepuk tangan!
Untuk penonton, jadilah penonton yang jujur. Tepuk tangan kalau bagus,tidak usah tepuk tangan kalau 'tidak bagus'. Kenapa? Banyak band yangbelum tau cara menyetem gitar dan vokalnya yang pas-pasan (baca:fales), diapreasiasi lebih dari yang seharusnya. Anggap saja saya sedikit iri, tapi itu tidaklah tepat. Diharapkan dengan tidak didukungnya band-band yang bermain 'tidak bagus' maka jumlahnya pun dapat ditekan. Tidak menutup kemungkinan band yang dulunya kurang bagus setelah di 'shock therapy', di kemudian hari menjadi sangat amat bagus. Who knows?

Hal yang sama seharusnya diaplikasikan juga dalam mengomentari lagu orang di Myspace.

Gue bingung ketika gue mendengarkan lagu beberapa band yang mana menurut gue jelek and I really mean JELEK, karena suara vokalisnya kayak kambing lagi sakaratul maut pas Idul Adha. What surprised me was komentar dari band lain bernada, "lagu lo bagus!" atau "gila lagu kalian keren banget" atau kalimat-kalimat senada lainnya.

Gini, gue cuma penikmat musik, gue bukan player di band, tapi gue juga punya sense of music, which I believe, cukup bagus. Selain itu, gue tidak tuli. Despite the fact bahwa kerap kali gue berdiri di dekat sound system ribuan watt, tapi gue tidak tuli. Gue bisa bedain mana lagu yang KEREN dan mana lagu yang JELEK. Gue bisa bedain mana scream yang bagus dengan vokal yang bulat dan mana scream yang kayak kambing sakaratul maut.

Kalau gue yang ibaratnya cuma penikmat musik bisa membedakan seperti itu, kenapa mereka yang player ngga bisa?
Kenapa mereka ngga bisa membedakan yang bagus dan yang jelek?
Yang komentar-komentar menjilat itu player loh. They supposed to have good senses of music. Mereka seharusnya ngerti musik.

Kenapa sih harus faking it as if those bands were good when actually they're not good at all?
Kenapa sih harus menjilat?

Apa mereka pegang prinsip "sebelum dihormati, hormatilah orang lain" terus berharap dengan memuji band lain, mereka akan dipuji juga?
Yeeeeee, salah aplikasi kali!

Mau indie scene kita maju?
Mau dunia musik kita lebih berkualitas?
Tell the truth dong! Be honest!

Kalau band jelek terus-terusan dijilat dan dibilang bagus, kapan mereka sadar bahwa kualitas mereka masih pas-pasan?

Bagi anak band yang membaca ini, gue harap tulisan gue ini dapat sedikit mengubah cara berpikir lo.
Mungkin juga mengubah cara lo mengomentari lagu orang.

Layout Myspace boleh bagus deh, tapi itu bukan jaminan bahwa kualitas musiknya bagus juga.

6 comments:

Anonymous said...

ini sama seperti pembicaraan kita yang di Citos ama Lia juga kan ya VaL?

hihih gue jadi penasaran pengen denger lagu band2 itu haha

Anonymous said...

nahh. itu dia. harusnya yg nntn itu kalo jelek ya bilang jelek. kalo bagus ya bilang bagus. hwhw

Someone you might not know said...

Pertama, menumpang permisi, menginvasi blog adinda untuk sementara... pertama-tama gw harus memberikan kudos untuk kritik yang sebenarnya sangat membangun (silahkan dicerna sendiri apakah ini sebuat jilatan atau bukan)... kenyataan adalah terkadang ada suatu bias selera dari setiap orang, ada yang bisa bilang sebuah band seperti (let's say) ST12 misalkan amat sangat bagus, namun orang seperti saya akan memuntahkan sarapannya... jadi subjektivitas merupakan kata kunci disini, bahwa dunia tidak bisa dilihat dari suatu self centered egotistical point of view tetapi ada hal-hal yang tidak bisa menjelaskan mengapa orang-orang menyukai ST12. Case in point lain adalah joy division dan sex pistols... (and to note: if you like them you are a total hypocrite) dua band yang secara kemampuan musikalitas (sid vicious tidak lebih dari junkie, kenyataan adalah ia bass-sync pada beberapa konser), teknik vokal (ian curtis lebih baik menjadi poet), atau kriteria lain yang disebut... tetapi mereka memberikan suatu hawa baru pada blantika musik, tanpa mereka, tak akan ada musk punk tak akan ada the cure, tak akan ada the killers, dan tak akan- tak akan lainnya... yes, they suck, tapi itu bukan berarti bahwa hal tersebut tidak boleh diapresiasi keberadaan musik indie adalah memberikan pilihan bagi konsumen apa yang ingin didengarkan... pemikiran anda tidak beda jauh dengan pemikiran major label yang self-righteous bahwa apa yang dikeluarkan harus "sesuai dengan selera" itulah pembunuh seni yang sebenarnya... kekolotan dan keterbatasan pemikiran atas hal-hal yang ada... and to you i bid: peace love and gaul...

Someone you might not know said...

jika ingin merespond silahkan bermain2 ke blog gw... maaf tadi lupa mencantumkan url... cheers.aps.

Valeska said...

thank you for the comment! jarang nih gue dapet comment panjang bener hehehe
senangnya ada yg menanggapi postingan gue sampai segininya
and by the way, gue ngga suka joy division dan sex pistols ko, so I'm not a hypocrite yeah

anyway, lain kali mind to write your real name dong, coz I'm not sure I know you
thank you!

Dida said...

iya terkadang orang tuh suka enggak jujur atau takut buat jujur jadi nya mereka lebih milih buat bilang lagu nya bagus. mungkin mereka pikir biar next time bisa dipuji balik entah apa. tapi itu salah nya kalo misalnya gak di kritik sampe kapan mereka mo maju padahal asli nya jelek hehehe.