Monday, October 20, 2008

Buat yang Belum Nikah, Baca Ini Dulu..

Beberapa malam lalu, gue dengerin siarannya Iweth Ramadhan di HardRock FM. Iweth Ramadhan cerita tentang sebuah acara di KBS World yang dia tonton (which later I pressumed the show as Screening Humanity) ketika siaran dan..cukup menggugah hati.

Jadi gini ceritanya, alkisah di Korea tinggal sepasang suami istri bersama anak mereka yang masih balita. Si istri adalah working woman, sedangkan suaminya adalah bapak rumah tangga.
Yes, bapak rumah tangga. So, the husband does all the house holds.
Setiap paginya, si suami membuatkan istrinya sarapan, lalu membawa anaknya ikut senam untuk balita, kemudian mengajak anaknya jalan-jalan di taman. Sepulangnya ke rumah, suami berhati emas ini masak makan malam untuk istri dan anak tercintanya.
Begitu terus rutinitasnya setiap hari.

Pada suatu hari, sebelum si istri berangkat kerja, suaminya berpesan agar si istri ngga pulang larut malam karena dia ada acara dan dia pengen istrinya jaga anaknya selama dia pergi. Gantian gitu loh, maksudnya. Eh, apa dikata, si istri kurang ajar, dia pulang telat, menyebabkan si suami telat ke acaranya itu. Marah lah si suami.

Si suami akhirnya tetep pergi ke acaranya itu, walaupun telat. Surprisingly, si istri kelabakan ngurus anaknya di rumah selama suaminya pergi. She doesn't understand how to take care of her OWN baby. Can you believe it?!

Jadi, sepanjang suaminya pergi, the wife kept calling her husband, karena dia ngga tau cara ganti popok, dia ngga tau ini, dia ngga tau itu, and you know what, dia marah-marah aja loh bo sama suaminya karena suaminya pake acara pergi malem segala...

It's soooooo unethical!

Bener-bener ngga sopan... Gue dengernya sampe sebel sendiri..

Suami yang hatinya seluas-luas lapangan bola itu akhirnya pulang dalam keadaan membawa semangka karena dia tau bahwa semangka adalah buah kesukaan istrinya..

Coba diruntut ulang.
Istrinya pulang malem, bikin dia telat pergi, selama dia pergi terus-terusan ditanyain soal urusan anak, istrinya marah-marah ngga jelas, dan dia tetep being nice ke istrinya.

Nah, apa saja yang bisa kita petik dari cerita tersebut?

Satu.
Dalam kehidupan berumah tangga, harus ada toleransi antara suami dan istri. Yang namanya ngurus anak itu harus ganti-gantian, ngga boleh hanya satu orang saja. Anak kan tercipta dari proses yang melibatkan dua orang, jadi yang ngurus ya harus dua orang juga dong.

Dua.
Wahai para wanita, jika kelak lo akan menjadi seorang working woman, ngga berarti lo ngga tau cara ganti popok anak lo, meninabobokan anak lo, dan menggendong anak. Itu anak lo, bukan anak pembantu. Jadi, anak tetep harus jadi prioritas nomor satu. Pekerjaan bukan alasan lo untuk menjadi bodoh dalam hal mengurus anak.

Tiga.
Poin kedua berlaku kepada kaum lelaki juga (kalau nanti lo kerja, lo harus tetep bisa ngurus anak). Di Indonesia, kebanyakan lelaki tentunya mencari nafkah. Jarang ada lelaki yang mau mengurus rumah tangga seperti cerita di atas. But hey! Kalau lo memang mau menjadi bapak rumah tangga, it's okay loh!

Gue boleh sedikit numpang pengakuan dosa ngga?
Jujur ya, pada saat gue denger Iweth Ramadhan cerita bagian si suami berhati mulia itu ngebawa anaknya yang lagi lucu-lucunya pergi untuk ikut senam balita, gue terharuuuuuu bangeet.. Karena gue ngebayanginnya it must be so cute as hell because what he does to his child is just so sweet..

Semoga gue, dan kalian yang baca postingan ini, mendapatkan pasangan hidup yang baik sehingga bisa saling melengkapi satu sama lain.
Amin.

:)

5 comments:

Lia's said...

amin.
udah siap nikah deh lo vaal hehe

Anonymous said...

aahahahhaha.. siap!!!!

Valeska said...

buset li klo diliat kondisi psikologis gue emangnya gue sanggup ya nikah taun depan? UTS aja gue deg deg-an hahaha

Anonymous said...

menjadi orang tua susah yaaaa

Valeska said...

iya beh. susah. makanya ada baby blues syndrome kayak yg dialamin brooke shield gtu kan. hehehhehe

eh beh tapi kan kita bisa belajar dari adhitya mulya sama ninit yunita gmana ngasuh anak yg baik hihihihihihi